Ice cream
“Aku tuh gak pernah satu pemahaman sama keluarga aku sendiri, kadang aku sampe mikir aku keluarga mereka atau bukan.”
“What do you mean? Jelas mereka keluarga kamu lah, kamu mirip banget sama papa kamu.” Jawab Perempuan dengan mulut yang penuh eskrim.
Abayomi menghela napas nya, “that's not what I mean, Babe. Kamu ngerti gak sih, biasanya kalo keluarga biasanya ada satu opini yang sama biar mereka jadi satu. Tapi di keluarga aku ngga.”
Perempuan bernama Kayra itu kembali menjawab, “Come on! Seru kan punya opini yang beda dari orang-orang disekitar? Kita jadi tau point of view orang lain.”
Terdengar kekehan kecil dari mulut Abayomi, tangannya kembali menyuap eskrim yang ia beli, “kamu tuh dipihak nya siapa sih? Di pihak aku, atau di pihak keluarga aku?”
“Demi apapun itu pertanyaan teraneh yang pernah aku dengar. Mana ada aku di pihak kamu atau di pihak keluarga kamu? Aku cuma berusaha jadi pendengar yang baik lho, buat kamu?”
Kayra menatap mata lelaki didepannya, “aku paham kamu lagi banyak masalah sama keluarga kamu, tapi kamu mikirin gak sih aku disini yang berusaha mahamin kamu terus. Kamu yang ngomong gak enak aku maklumin aku pikir karena emang kamu lagi banyak masalah. Lama-lama juga capek lho, mikirin kamu doang. Aku juga mau dingertiin.”
Gadis itu mulai menangis.
“Kita break aja sampe masalah keluarga kamu membaik.” Tutup nya.